Jumat, 03 Juni 2011

Diary bersama anak TK…


Anak kecil adalah saat paling unik dalam masa pertumbuhan manusia. Di saat inilah manusia lagi lahap2nya menyerap apapun di sekelilingnya… di saat2 inilah manusia belajar hal baru.. di saat inilah manusia mengenal apapun… diary bersama anak Tk ini adalah pengalamanku bersama anak2 TK di tempat aku bekerja… sungguh aku sangat bersyukur Allah SWT memberiku kesempatan untuk berada di tempat ini… bersama mereka hampir tidak pernah aku kehilangan senyum setiap hari.Ccelotehan mereka… tawa riang mereka… tingkah laku mereka… merayu mereka… mendekap mereka saat mereka menangis.. kesedihan mereka… semua yang ada pada mereka membuatku lebih berkaca… betapa polosnya mereka… betapa kita ini tidak ada artinya apa2 saat kita masih sekecil mereka… betapa Allah SWT Maha Besar…
Banyak hal lucu yang sering aku alami bersama mereka… salah satunya…
“ suatu hari anak2 TK yang kelas fullday gempar, tiba2 saja di dekat tempat wudhu ada luwing ( kaki seribu ) sedang jalan2 tanpa dosa.. mereka mulai bertanya “bunda ini apa-lah?”, “ bunda ada ulat berkaki banyak-lah”… dan kalimat pertanyaan lain yang pokonya intinya itu mereka belum pernah melihat makhluk itu.. dan dengan spontan mereka mulai usil mengganggu perjalanan si luwing dengan ulah mereka yang dengan menaruh batu di atas si kecil luwing-lah, disogok2 pake kayu – lah…pokonya banyaklah tingkah mereka…namun tiba2 tanpa disangka dan diduga si Zaki ( anak playgroup B) yang terkenal penyayang binatang menyeletuk…” eh teman2 jangan diganggu luwingnya… kasihan….”. Teman2nya yang lain cuek bebek tidak memperhatikan kata2 Zaki… tapi Zaki tidak menyerah…” eh kasihan lo teman- teman… entar mati itu luwingnya…” tetap tidak ada respon dari teman2nya…mereka masih mengganggu si luwing kecil… Zaki menghela nafas dan berkata…” eh jangan diganggu to luwingnya… entar dimarahi mama luwing lo….” GUBRRAK…. Aku dan Pak Arif ( guru playgroup) saling bertatapan tak percaya akan apa yang dikatakan si Zaki dan seketika tawa kami meledak…. Hehehe… ada2 aja ni si Zaki…belum habis tawa kami si Zaki kembali menyeletuk…” entar tak panggilim mama luwing lo kalo kalian masih ganggu luwing itu…” hehehehe… tawa kami semakin keras…”